Sabtu, 12 November 2016

MAU ABADI GA?

Tapi sebenernya kan ga ada yang abadi dalam hidup kita kecuali Allah..

Terus maksudnya abadi ini apa dong?
Pernah dengar prasasti? Nah, orang zaman dulu mengabadikan kisah-kisah penting mereka melalui prasasti atau berbagai simbol-simbol lain seperti relief pada candi. Ga mau kalah dong sama mereka. Kisah-kisah mereka aja bisa sampai textbook pelajaran kita waktu masih di sekolah kan.

Dari hal tadi, kita bisa tarik kesimpulan. Kalau saja mereka sama sekali tidak membuat tulisan dan simbol tentang apa yang terjadi saat itu, apakah kita tahu menahu tentang kisah mereka? Tentu saja tidak bukan? Begitu pula dengan kita. Apapun tentang kita tidak akan terkenang jika kita tidak mengabadikannya. Terlebih dengan tulisan. So, menulis itu penting banget ya ternyata.

Teman-temaan! Aku punya tiga alasan yang kemudian membuat diriku yakin bahwa menulis itu adalah hal penting. Apa ituu?

1. Tulisan itu dapat menembus ribuan bahkan jutaan kepala
Coba bayangkan ya. Ketika seorang pembicara hadir dalam sebuah diskusi, maka hanya mereka yang datang yang tahu menahu apa yang sedang mereka bicarakan. Berbeda jika salah seorang dari mereka kemudian mengabadikannya dalam sebuah tulisan dan kemudian mengunggahnya ke media sosial. Berapa banyak orang yang menjadi faham akan apa yang mereka diskusikan? Bisa jadi orang yang membacanya lebih banyak dari orang yang berdiskusi. Dan kefahaman akan suatu hal diawali salah satunya dengan membaca. Bacaan tidak akan ada jika tak ada seorang pun yang menulis.
Bayangkan, berapa banyak surat kabar yang beredar setiap harinya di masyarakat. Dengan menulis, apa yang kita pikirkan bisa menjangkau kepala banyak orang.

2. Bekerja dalam keabadian
Sama seperti awal tulisan ini, sepenting apapun kisah yang kita torehkan dalam hidup kita, jika tidak ada yang mengabadikan tidak akan ada seorang pun yang mengetahui apalagi mengingatnya.
Saat kita menulis tulisan yang baik dan menginspirasi, kita akan meninggalkan sebuah kebaikan ketika kita meninggal. Seperti peribahasa "Gajah mati meninggalkan gadingnya" maka jika kita meninggal, kita akan meninggalkan manfaat yang terus menerus akan mengalir jika tulisan kita adalah sebuah kebaikan dan menjadi pelajaran bagi orang lain. Ingat, terkadang seseorang tidak diingat jika apa yang ia lakukan tidak diabadikan dalam tulisan.

3. Berperang melalui tulisan
Opini-opini yang dituliskan para penulis semakin beragam. Berbagai pemikiran tumbuh melalui buku, artikel, atau bahkan tulisan tangan. Dengan tulisan-tulisan itulah, terkadang kita dapat memerangi keburukan.

Nah, ketiga hal tersebut adalah alasan apakah menulis itu penting? Dan saya menjawab, menulis itu PENTING.

Tapi sayangnya, remaja yang hidup di era sekarang ini sudah jaraaaaang sekali yang punya hobi 'MENULIS'. Hobi itu berubah menjadi hal-hal yang tidak produktif. Nah, untuk menghidupkan keinginan untuk menulis, setidaknya kita harus membiasakan diri untuk membaca. Dengan demikian, banyak ide yang akan muncul dan menjadi dasar dari tulisan yang akan kita buat.

Tips buat kita-kita yang masih suka ga produktif dan belum suka membaca dan menulis nihh..

1. Yuk tumbuhkan minat baca kita dengan mulai membaca hal-hal yang kita suka. Dari hal-hal yang kita suka (komik misalnya), bacaan kita juga harus berkembang jadi lebih baik kualitasnya (jadi novel, terus terinspirasi buat baca bacaan lain yang punya manfaat).

2. Gunakan waktu ANTARA buat baca dan menulis. Apasih waktu antara itu? Waktu antara adalah waktu kosong di antara dua hal yang penting dan kita ga tau apa yang harus kita kerjakan. Daripada scroll timeline terus kan ya :'

3. Jangan takut untuk memulai menulis. Penyakit kita dari kadang adalah tidak memulai karena takut apa yang kita lakukan mendapat respon buruk atau tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Padahal itu merupakan proses yang setiap penulis sepertinya harus melaluinya.

4. Jika sudah mulai menulis, yuk rutinkan kebiasaan menulis kita. Dengan demikian kita semakin terlatih dalam menulis dan kualitas tulisan kita semakin baik.

5. Jangan pernah berpikir tulisan kita adalah yang terbaik. Hal itu menjadikan tulisan kita kehilangan ruhnya dan diiringi oleh nafsu semata.

Yaa begitulah. Eh, tapi teman-teman pernah denger kalimat "You are what you read, You are what you write" ga?
Kalimat itu bilang yang intinya, dari tulisan kita, orang lain bisa menilai siapa kita. Walaupun menulis adalah hal yang penting, tapi kita juga harus selalu memperhatikan apa yang kita tulis. Apa yang kita tulis mencerminkan apa yang sedang kita pikirkan. Oleh sebab itu, penilaian seseorang mengenai tulisan kita menggambarkan penilaian mereka terhadap kita. Diri kita akan nampak dalam apa yang kita tulis.

Hmm, ternyata penting ya menulis itu. Tapi, sepenting apapun ternyata kita juga harus tetap memperhatikan apa yang kita tulis :)

Yuk semangat kembali menjadi produktif dan menjadi bagian dari sejarah yang diabadikan melalui tulisan kita :))

#sekolahtimjasmine
@tehjasmine

Tidak ada komentar:

Posting Komentar