Minggu, 15 Mei 2016

Salahkah?

Sajak kegalauan hati nurani yang tak terbendung lagi.Tetesan air mata yang tak tertahankan lagi. Memilih hati mana yang harus tersakiti. Sekian lama aku menarik ulur semua masalah bak menerbangkan layang-layang ringan. Pikiran yang pergi merantau entah ke mana itu pun susah untuk menetap di tempatnya. Hati semakin lumpuh untuk merasakan detik-detik yang sekiranya penuh arti. Baginya. Bukan bagiku.

Derit pintu yang sedikit demi sedikit terbuka kembali nyaring terdengar. Hanya dia yang boleh masuk. Dengan kerendahan hatinya dia bisa memenangkan pertandingan panjang itu dan segera masuk ke dalam kerajaan yang diimpikannya. Tapi seakan ia hidup lebih sengsara dengan kalimat pertama yang ia ucapkan ketika datang ke kerajaan itu. Pintu yang terbuka, kembali tertutup. Sedangkan ia berada di dalamnya.

Wahai, jika dia tak keluar bukankah dia akan terperangkap di  dalamnya? Apa yang harus aku lakukan untuk menyelamatkannya? Bahkan aku hanya bisa melihatnya semakin tersiksa di dalam kerajaan itu. Bukan karena ia ingin keluar. Tapi karena ia tak bisa menikmati apa yang telah ia dapatkan. Ia tak mau keluar, tapi ia juga semakin tersiksa. Ooh, kumohon keluarkan ia dari kerajaannya. Aku tak sanggup melihatnya dalam keadaan yang lebih buruk. 

Ayolah. Kau hanya menyakiti dirimu sendiri. Aku bukan tak ingin kau bahagia. Tapi berpikirlah sejenak. Semakin jauh kau berjalan, semakin sulit kau untuk mengeluarkan dirimu bukan? Jangan pernah berlebihan dalam berharap. Kau akan menyesal dibuatnya.

Selasa, 10 Mei 2016

Pecah

Benar-benar kau memberiku kesempatan yang hanya sekali
Celah yang sengaja kau buat untuk mengizinkanku pergi
Setelah semua ini berlalu dengan semua kebingungan yang tak lagi bisa kita hadapi
Keputusan yang aku yakin, ini akan berakhir indah untuk keduanya

Hai,
kau yang tetiba berubah atau aku yang mulai bertingkah aneh?
kau yang merasa atau aku yang tak peka?
bahkan aku tak punya dasar dan kepastian untuk semua yang kulakukan
cukup, aku tak mengerti ini salah siapa
cukup, aku tak ingin ini menjadi masalah yang kian membesar di hari esok

Aku tak mengerti, aku lelah, dan aku ingin kejelasan
oh baiklah, ini sudah cukup memberikan kesaksian
dan aku cukup mengerti apa alasan dibalik semua ini

Tapi, satu yang tak bisa kuterima begitu saja
caramu yang bisa menyakiti masing-masing dari kita
perubahan yang cukup cepat, atau bahkan sangat cepat
hanya dengan hitungan berapa kali jarum jam tanganmu berputar kembali membentuk 360 derajat
menyakitkan, walaupun aku yakin jika ini tak terjadi akan lebih menyakitkan

Sungguh, bahkan aku pernah berkata untuk menjaga hatimu dan membiarkanku terjatuh
buktinya? bahkan aku tak ingin aku jatuh 
rasa sakit yang tertinggal ini tak lantas membuatku sadar bahwa aku harus berdiri
berkali kali aku bertanya dan memastikan, apakah aku baik-baik saja?
hatiku sedang tak ingin disentuh

Apa artinya tangisan jika tak bisa dikeluarkan
Apa artinya kesedihan jika aku sudah mati rasa

Satu. Aku memang saatnya pergi.